Posted by embun guruku

CHANGE!
TAK PEDULI BERAPA JAUH JALAN SALAH YANG ANDA JALANI, PUTAR ARAH SEKARANG JUGA
Adakalanya pemimpin tua atau yang dituakan sudah ingin mundur dari panggung, tetapi kakinya akan ditarik terus oleh para kader yang tidak mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Lama-lama organisasi akan berubah menjadi lembaga tradisional dengan pemimpin-pemimpin sepuh yang kharismatis. Organisasi akan diwarnai oleh konflik dan office politics. Saling tuduh dan saling menyalahkan, hingga jatuh menjatuhkan akan menjadi hal yang biasa. Kalau ini dibiarkan organisasi akan sangat sulit untuk berubah. Pemimpin-pemimpin yang bisa dilahirkan hanyalah pemimpin-pemimpin yang berorientasi pada masa lalu, bukan kemasa depan. Energi mereka akan habis untuk mengurusi hal-hal yang tidak perlu. Setiap perubahan akan dianggap sebagai ancaman, dan change makers akan diberi ruang yang sangat sempit untuk bergerak. Langkah-langkah change makers digugat dan dan selalu dikembalikan kepada bayang-bayang kesuksesan dimasa lalu.
Disetiap organisasi yang banyak memiliki masalah, yang perkembangannya relative statis atau bahkan menurun, kelompok the establishment (mapan) akan selalu ada. Orang –orang yang mau melakukan perubahan harus tahan uji menghadapi kelompok ini. Memiliki napas yang panjang, dan siap untuk menang. Dalam hal tertentu  the establishment  juga menanamkan nilai-nilai dan asumsi-asumsi yang hanya cocok untuk kepentingan mereka. Untuk memperbaharui organisasi adakalanya kita perlu “menghancurkan” lebih dulu nilai-nilai dan asumsi-asumsi lama untuk menumbuhkan hal-hal baru. Dan proses ini bisa menimbulkan ketegangan-ketegangan, ketidaknyamanan, dan kegundahan-kegundahan. Tetapi itulah perubahan. Selalu harus ada pihak yang rela melakukannya.

PEMIMPIN atau MANAJER
Pemimpin adalah orang yang menciptakan perubahan. Tidak terpaku dan berselancar  di atas pola  yang dibuat oleh para pendahulunya, melainkan membuat jalan-jalan baru yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan, menawarkan tujuan-tujuan baru untuk dicapai bersama-sama. Ia seorang transformer yang memberikan inspirasi (inspiring) kepada para pengikutnya.

PEMIMPIN KREATIF dan PEMIMPIN REAKTIF
Pemimpin Reaktif, yaitu orang-orang yang cenderung menutup diri terhadap alternative, terlalu cepat bereaksi untuk segala hal, mudah tersinggung, dan lebih terang melihat kesulitan dibalik setiap kesempatan dari pada sebaliknya. Pemimpin seperti ini umumnya adalah pekerja keras, namun cara kerjanya bisa menjadi tidak efektif. (Cenderung menolak perubahan, cepat tersinggung, mencurigai, wawasan sempit, konservatif, iri dengki, cemburu, cause dan effect)
Pemimpin Kreatif, yaitu orang-orang yang berhasil mengendalikan agresivitasnya dalam bentuk komunikasi yang teratur dan menimbulkan semangat kerja, cenderung kreatif mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi, mampu melihat dengan terang kesempatan-kesempatan yang ada dibalik setiap kesulitan. (Cenderung mendorong perubahan, objektif, berpikir positif, wawasan luas, penuh ide cemerlang, idealis, motivasi tinggi, energik, intelektual, can do oriented spirit)
Holism Manager
Bekerja dengan semangat kerjasama. Ia datang dengan tujuan membangun kembali puing-puing yanag berserakan dan menyatukan organisasi. Biasanya memulai kerjanya dengan mengumpulkan staffnya dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka.
Practical Manager
Ia melihat organisasi gagal menjadi produktif karena organisasi tidak bekerja dengan system dan control yang baik. Ia melihat beberapa prosedur kerja yang tidak didasarkan atas kriteria-kriteria usaha yang benar. Meneger ini akan menyentuh perbaikan struktur sistemnya, bukan orangnya. Maneger ini menyukai alat ukur keuangan, pengukuran kinerja dengan balanced scorecard, rapat-rapat terjadwal, dengan laporan-laporan resmi, dan kesepakatan-kesepakatan tertulis daripada melakukannya secara informal.

TIPS CEPAT PENGAMBIALAN KEPUTUSAN
1. Dalam setiap kondisi, yakinkan diri bahwa setiap keputusan harus diambil. Selalu ada resiko.
2. Biasakan dekat dengan  masalah. Filusuf :
masalah selalu memberikan arti bagi kehidupan.
3. Selalu bedakan antara “orang yang mempunyai masalah besar (who has a big problem) dengan orang yang membuat masalah menjadi besar (who makes a problem big)
4. Kebanyakan kita sering berteriak punya masalah besar atau menuding orang lain punya masalah besar. Yang benar adalah  kita telah bereaksi secara salah terhadap suatu masalah. Dengan cara demikian, kita telah membuat sebuah masalah “menjadi besar”
5. Cepat selesaikan masalah sebelum masalah itu tumbuh menjadi besar, menyebar kemana-mana, dan menjadi musibah.
6. Identifikasi masalah dengan cepat.
7. Terlibat dalam proses.
8. Berpikir positif. Antusiasme adalah modal penting untuk mengambil keputusan dan menciptakan perubahan.
9. Buat Rencana Tindakan (Action Plan)

Tujuh (7) Budaya negative yang mengkontaminasi organisasi pada masa transisi, yang dapat menghapus atau mengurangi karakter positif pengikat sebuah institusi, seperti nilai-nilai komitmen, kebersamaan, dan loyalitas.
NIALAI-NILAI LATEN BAWAAN
1. Budaya Ketakutan  (culture of fear)
2. Budaya Menyangkal (culture of deniel)
3. Budaya Kepentingan Pribadi (culture of self-interest)
4. Budaya Mencela (culture of cynicism)
5. Budaya Tidak Percaya (culture of distrust)
6. Budaya Anomi (culture of anomie)
    Kehilangan identitas cultural/jati diri. Ia ingin cepat-cepat pergi meninggalkan institusi, tetapi merasa punya kewajiban untuk tetap berada disana.
7. Budaya Mengedepankan Kelompok (the rise of underground subculture)

0 komentar:

Posting Komentar