Posted by embun guruku

Kembangkan Karakter Bangsa Sejak Sekolah

JAKARTA - Kementerian RI mencanangkan pengembangan karakter bangsa sejak diri. Termasuk dikembangkan di sekolah melalui program dari Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) juga dari budaya melalui program yang dikembangkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (kemembudpar). "Pendidikan karakter bangsa sudah ada, sekarang menjadi tema besar," ujar Mendiknas Mohammad Nuh, dalam rapat kerja dengan komisi X DPR RI, kemarin.

Menurut Nuh, tema tersebut perlu ada revitalisasi. Termasuk menentukan karakter bangsa dengan tegas. Misalnya melakukan pendekatan intrapersonal, interpersonal, Kejujuran, dan hubungan antar manusia. "Sifat tadi itu dikelompokkan lagi," ujarnya.

Kata Nuh, kemendiknas mengambil tema besar diantaranya, kejujuran kepedulian kecerdasan, dan tanggungjawab. Semua itu, kata dia, sudah diajarkan di tingkat sekolah. "Di implementasikan melalui pelajaran sekolah. Dipelajaran manapun, semua saling terkait," tandasnya.

Menbudpar, Jero Wacik menyatakan, pembangunan karakter bangsa itu juga harus diimplementasikan dari media massa. "Media massa punya pengaruh kuat untuk membangun itu," ujarnya. Dia meminta agar media massa membantu dengan menyajikan berita sesuai dengan karakter bangsa.

"Bertengkar, bertarung, beradu itu bukan karakter bangsa kita. Kalau bisa dikurangi porsinya," ungkap dia. Jero sadar, pihaknya tak bisa menahan pemeberitaan karena melanggar undang-undang kebebasan pers. Hanya saja, dia meminta agar pihak media juga memahami akan pentingnya pembangunan karakter bangsa

Posted by embun guruku

Cegah Komersialisasi Pendidikan, RSBI Harus Dibatasi

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG – Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menarik minat banyak siswa di Kota Malang. Sebanyak 2.016 siswa berebut untuk mengisi bangku di sekolah-sekolah yang berstatus RSBI itu. Ribuan siswa itu tidak peduli berapa besar pungutan yang harus dibayar. Bagi keluarga miskin (Gakin) tentunya sulit terjangkau.

Padahal, selama ini pemerintah selalu mendengung-dengungkan soal pendidikan gratis. Makanya, kalangan dewan di DPRD Kota Malang meminta agar penambahan RSBI dihentikan. ‘’Kalau semua sekolah negeri menjadi RSBI, siswa dari Gakin tak akan bisa menikmati pendidikan di sekolah berstatus negeri itu,’’ kata Ketua Fraksi PDIP Kota Malang, Sri Untari, Ahad (30/5).

Dijelaskan dia, bahwa semua siswa berminat untuk sekolah di RSBI itu. Namun, jika biaya pendidikannya tinggi, mereka tidak akan bisa menjangkau. Sementaa, hampir semua sekolah juga berkeinginan menjadi RSBI. Baik itu sekolah di tingkat SD, SMP, hingga SMA/K.

Sebagai bukti banyaknya minat siswa yang sekolah di RSBI itu pada penerimaan siswa baru tahun 2010 ini. Ada sekitar 2.016 siswa yang berkompetisi masuk RSBI tingkat SMA saja. Dicontohkan RSBI di enam SMAN. Untuk SMAN 3 Malang ada sebanyak 418 siswa yang mendaftar. Sedngkan di SMAN 4 terdapat 319 siswa, SMAN 5 mencapai 435 siswa, SMAN 8 terdapat 237 siswa dan SMAN 10 sekitar 80 siswa. ‘’Belum lagi sekolah di tingkat SMP dan SD,’’ katanya.

Makanya, politisi dari PDIP ini meminta agar jumlah RSBI dibatasi, sehingga tidak terjadi komersialisasi pendidikan. Jumlah RSBI untuk tingkat SD ditetapkan tidak melebihi 10 persen. Sedangkan untuk tingkat SMP, SMA, dan SMK tidak melebihi 20 persen.

Menurut dia, kalau semua sekolah menjadi RSBI diakui dia memang baik. Namun, terang dia, pemerintah daerah akan punya kewajiban memberi peluang dan kesempatan bagi warganya untuk menjalani pendidikan dasar 12 tahun. Kalau RSBI semua, biayanya mahal, maka akan sulit untuk merealisasikan pendidikan gratis 21 tahun.

Selain itu, pemda juga diminta memperhatikan sekolah-sekolah swasta. Alasannya, selama ini peran pemerinta daerah belum maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan. Padahal itu merupakan suatu kewajiban.

Karena itu, terang dia, kalangan DPRD melalui pansus yang membahas masalah laporan pertanggung jawaban tahunan wali kota diminta agar memperhatikan rekomendasi dewan. ‘’Di antara rekomendasi itu adalah pembatasan jumlah sekolah berstatus RSI dan perhatian terhadap sekolah-sekolah swasta ditingkatkan,’’ pungkasnya.

Republika.co.id, 30 Mei 2010
Komentar Dody Iskandar.SH | 01 Jun 2010 09:57 am
sedih melihat pendidikan di Indonesia masih menjadi nilai yang sangat tonggi disaat ekonomi sulit malah sekolah berlomba untuk memungut setinggi mungkin dan dengan kenaikan dari APBN s.d 20% ternyata malah naik juga biaya sekolah di Indonesia.
Komentar Dody Iskandar.SH | 01 Jun 2010 09:54 am
laughing memang sekarang ini sekolah bertaraf nasional dan internasional mengadakan pungutan yang cukup tinggi sehingga yang jadi pertanyaan saya apakan ini merupakan pengalihan dari sekolah gratis agar sekolah tetap bisa berbisnis bangku, meja, kursi dan buku pelajara?????