SUKSES
Berbicara
mengenai definisi dari sebuah kesuksesan, pastilah setiap orang
mempunyai definisi yang berbeda beda, tergantung dari apa yang ia inginkan dan
cita – cita kan serta dengan tolok ukuran yang berbeda pula. Seperti seorang
ibu rumah tangga yang telah menganggap dirinya sukses jika telah mendidik
anaknya dengan baik, selesai memasak sesuai dengan waktunya serta
menyelesaikan semua pekerjaan pekerjaan rumah tangga yang menjadi kewajibannya.
Namun tentunya definisi itu akan menjadi berubah untuk seorang bisnisman, ia menganggap bahwa kesuksesan
itu dapat ia capai jika ia berhasil
mendapatkan untung sekian M, membuat beberapa perusahaan baru dan lain lain. Dan begitu seterusnya jika
pertanyaan itu dilemparkan kepada orang yang lainnya.
Seorang
motivator terkenal bernama Zig Ziglar, mendefinikan kesuksesan sejati sebagai
sesuatu yang mencakup delapan bidang kehidupan, yakni: kebahagiaan, kesehatan,
keuangan (kemakmuran), keamanan, kualitas
persahabatan (mempunyai banyak sahabat), hubungan keluarga yang baik,
pengharapan akan masa depan, dan kedamaian pikiran. Itulah sebabnya kita sering mendengar
orang berkata bahwa orang kaya belum tentu sukses, namun orang yang sukses
pasti kaya secara material dan spiritual. Kesuksesan sebagai kumpulan dari keberhasilan
keberhasilan yang menjadi prioritas dalam hidup kita, yang mana dengan meraih
hal tersebut, diri kita akan menjadi bahagia karenanya.
Hal
yang perlu diingat adalah bahwa tujuan dasar dari pencapaiaan kesuksesan itu
adalah menginginkan adanya suatu kebahagian batin. Setiap orang pada dasarnya
pastilah menginginkan kebahagiaan hanya cara untuk meraihnya saja yang berbeda
beda, ada yang dengan kekayaan baru bisa bahagia, ada yang hanya dengan
kekuasaan, ada yang hanya dengan ketenaran, ada yang hanya dengan banyaknya
gelar akademis dll. Sehingga menjadi hal yang sangat penting untuk diingat
bahwa janganlah proses kita untuk mencapai kesuksesan itu dinodai dengan hal
hal yang tidak baik (kotor, licik, curang dsb) yang dapat merusak atau menghancurkan
nilai dari sebuah kebahagiaan kita pada akhirnya.
Misalnya
jika seseorang menginginkan kekayaan, maka janganlah proses untuk mendapatkan
kekayaan tersebut dilalui melalui cara – cara licik dan curang seperti korupsi,
mencuri dan sebagainya. Karena hal hal tersebut merupakan hal yang melanggar hukum baik Negara maupun
agama yang dapat menyebabkan kita diberikan hukuman. Jika kita berpikir jernih,
toh untuk apa harta yang berlimpah jika pada akhirnya kita harus menghabiskan
sisa umur kita di penjara dan setelah itu harus bersiap menghadapi siksaan yang
lebih parah lagi di neraka.
Bahkan
menurut Seorang pakar kepemimpinan dari Amerika bernama Dr. John C.
Maxwell menegaskan bahwa dalam perjalanannya, kesuksesan senantiasa
pasti memerlukan apa yang harus kita lakukan dengan penuh pengorbanan akan
tetapi tempuhlah perjalanan sukses itu dengan benar dan hargailah prosesnya bukan hasil akhir. Bagaimana menurut Anda?
Sekian
artikel ini saya tulis, semoga dapat bermanfaat
dan berguna untuk anda sekalian dalam memotivasi dan mengembangkan diri menjadi
individu yang lebih berkualitas.
Pernahkan anda mendengar slogan
iklan yang berbunyi, “kesan pertama begitu menggoda?”. Tanpa menyebutkan iklan
apakah itu, ada point penting yang ingin saya ambil dari iklan tersebut
bahwa kesan atu citra diri yang positif merupakan sesuatu yang sangat penting, bukan hanya kesan pertama saja tetapi
kesan pada awal dan selama lamanya baik terhadap diri anda. Persis seperti
pepatah yang berbunyi “Harimau mati, meninggalkan belang – gajah mati,
meninggalkan gading begitu pula manusia mati akan mengharapkan peningglan
berupa citra positif“
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
cara
untuk mendapatkan kesan yang baik tentang diri anda dari orang
orang di lingkungan sekitar anda ?? Namun sebelum membahas mengenai caranya,
terlebih dahulu akan saya coba definisikan arti dari sebuah kesan. Kesan
merupakan suatu penilaian diri yang ditujukan kepada seseorang, baik dari dalam
dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang tertanan di dalam pikiran sadar dan bawah sadar orang yang
menilainya akibat pengaruh sikap, perkataan orang yang bersangkutan ataupun
dapat terjadi karena pengaruh orang lain, lingkungan sekitar ataupun pengalaman
masa lalu dari orang yang memberikan penilaian.
Dari definisi tersebut, ada beberapa
point penting yang dapat kita ambil untuk membangun citra diri yang
positif namun perlu digaris bawahi penting penting bahwa hal – hal
berikut haruslah dilakukan dengan tulus dan fikiran yang positif karena jika
hanya dilakukan dengan kepura- puraan, maka niscaya anda akan tersiksa sendiri
dalam melakukan hal tersebut dan lambat laun kepura-puraan anda akan terbuka
layaknya kedok yang digunakan utuk menutupi keburukan pada diri anda. Dan
tentunya citra diri terhadap diri anda pun tak akan mendapatkan point positif dari lingkungan anda.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk mendapatkankesan positif dari lingkungan, antara lain :
- Kejujuran
Kejujuran merupakan sebuah mata uang
yang berlaku dimana saja dan kapan saja. Melakukan kejujuran layaknya seperti
sebuah pertempuran besar dalam diri sendiri. Kadangkala kita mengalami
kesulitan untuk berkata dan bertingkahlaku jujur, ketakutan kita berbuat salah,
kekhawatiran kita dimarahi orangtua atau atasan atau orang lain, ketidakinginan
kita kehilangan respon positif dari orang lain karena kesalahan kita, merupakan beberapa alasan yang membuat kita
tidak ingin melakukan kejujuran. Padahal, dengan kejujuran yang kita tampilkan,
orang lain akan mampu melihat diri kita lebih lengkap sehingga
dapat memaklumi kesalahan dan kita dapat diposisikan pada tempat atau tugas
yang sesuai dengan potensi yang kita miliki dan kita dapat
merasakan kenyamanan dalam beraktifitas.
- Pikiran positif
Pikiran merupakan awal dari segala
tindakan dan perbuatan yang menuju ke suatu hasil
atas setiap pekerjaan. Memiliki sebuah tingkah laku dan perkataan positif
kadang belum tentu diikuti dengan sebuah pemikiran yang positif juga, padahal
pemikiran positif sangat mempengaruhi dan menentukan tindakan dan perkataan
positif kita agar dapat lebih tulus kita berikan pada orang lain. Orang yang
selalu berfikiran positif akan memiliki talenta yang luar biasa dimata orang lain, karena orang lain
tidak ragu lagi dalam berkomunikasi dengan kita karena akan selalu diterima dan
ditanggapi secara positif
- Taat beribadah
Ketaatan beribadah ini bukan hanya
kerajinan kita pergi ke rumah ibadah, kekhusyukan kita berdo’a, seringnya kita
membaca kitab suci atau besarnya sumbangan yang kita berikan untuk rumah
ibadah, tetapi lebih kepada implementasi ibadah kita dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang taat beribadah
dengan segenap perasaan dan keikhlasan, akan meresapi makna ibadah dan mampu
mengaplikasikan segala sesuatu yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Ia akan
mendapatkan sebuah penilaian yang positif karena ketaatan ibadahnya mampu
diselaraskan dengan sikap, perkataan dan perbuatan sehari-hari
- Menghargai orang lain
Hargailah orang lain seperti
layaknya dirimu menghargai diri sendiri karena pada dasarnya seluruh manusia
didunia ini memiliki derajat dan kedudukan yang sama. Yang membedakan manusia
dimuka bumi ini adalah kemampuan masing-masing orang dalam memanfaatkan potensi
diri yang mereka miliki. Banyak orang yang mampu memanfaatkan potensi diri
sehingga mampu meraih kesuksesan
dalam karir dan kehidupan, juga tidak sedikit orang yang selalu mengantungkan
hidupnya pada belas kasihan orang lain. Kita yang merasa memiliki kelebihan
seyogyanya mampu menghargai sesama yang lebih sedikit kepemilikannya dibandingkan
kita.
- Bekerja keras, penuh semangat dan
tulus
Bekerja keras dan penuh semangat
merupakan kunci pokok menuju kesuksesan.
Orang yang bekerja dengan penuh semangat bagaikan magnet yang menarik orang
orang disekitarnya untuk ikut serta bekerja keras. Nilai yang akan kita
hasilkanpun akan sangat memiliki arti bagi kehidupan kita dan orang lain bila
dibarengi dengan semangat yang menyala-nyala akan memberikan aura positif bagi
rekan kita untuk melakukan tindakan yang sama, bekerjakeras dengan penuh
semangat. Ketulusan yang mengiringi kerjakeras dan semangat kita akan
melahirkan sebuah hasil kerja yang sempurna, karena seluruh potensi diri kita
libatkan untuk menghasilkan aktifitas yang terbaik untuk diri kita, orang lain,
bangsa dan negara. Kerjakeras, semangat dan ketulusan akan membuat diri kita
akan selalu digunakan oleh orang lain dan sebuah jaminan akan hasil kerja yang
terbaik.
Anda tentunya seringkali mendengar
istilah TANGGUNG JAWAB, bukan? Makna dari istilah “tanggung jawab”
adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas
semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang.
Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali
masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak
sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang
mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari”
tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Banyak orang mengelak bertanggung
jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri
dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!”
Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak
orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu
peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan
seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri,
sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa
juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari
“kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang
merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa
memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri
dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan
sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari
tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima
tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan
apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini,
yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering
dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat
tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki
banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan
keuntungan dari sikapnya itu.
Dan gilanya, “lepas tanggung jawab”
itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya,
atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa
lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di
lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut
merasakan hasil-hasil
dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan
kiamat?
Cobalah kita pahami, kalimat mulia
berkaitan dengan tanggung jawab, di bawah ini:
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Semoga kita semua bisa memahami
makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.
Oleh: Dipankara Jayaputra